Oleh : Stefen Boma
PENA - dimanakah kau pergi ?
Hasrat untuk mencintaimu
Relah untuk mengulas imajinasiku
Entah, Pena terangkat tulisan kering.
Pena ingin jadikan teman hidupku.
Memilikimu adalah harapanku
teman mainku.
Kau teman sejatiku.
Kau selalu di kalbuku.
Kau mengulas imajinasiku.
Kau Tak akan pernah pudar.
Selagi pena di atas Meja
Selagi Tinta masih penuh
Selagi masih menghirup nafas
Aku tetap berkarya.
Berkarya terus hingga kelak
Walau, Pena menghempas nafas
Aku terus mengulas imajinasi di atas kertas. Jangan singkirkan pena. Pena adalah teman hidupmu.
Wahai Pena!
Kau bersamaku hingga akhir hayatku
Aku mencinataimu
Aku menyayangimu
Aku merindukanmu hingga
Entah, Aku terbang kemanapun.
Aku terus berkarya.
Pena!
Aku menantikanmu
Walau, kau pudarkan rasa cintaku
Aku akan tetap padamu
Sebab kau adalah teman baikku
Berikan aku pena!
Aku menulis diatas kertas putih
Berikan aku buku!
Aku coretkan pena HITAM diatas kertas putih.
Kesetianku. Inisiatifku. Hasratku. Isi hatiku
Pengen menjadi seorang literatur
Mesti tak memiliki potensi
Hasrat aku pengen memiliki
Potensi yang belum aku miliki.
Pena !
Meresapi barah api
Membangkitkan yang tak bersemangat
Menemukan ide/gagasan baca tulis.
Pena
Senjata yang paling ampuh
Menentukan arah kemajuan
Untuk kedepan yang lebih cerah.
Seorang yang punya inisiatif,
Menjadi pegiat literasi
Tetap akan ada pena ditangan
Hingga akhir hayat.
"Dengan menulis anda tak akan
Kemana mana. Tapi, akan ada dimana-mana."
Kalibobo, 02/11/2020