Luka Hidup, Tiada Bekas

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Like Kami

Luka Hidup, Tiada Bekas

Sepi S. Boma
Senin, 22 Februari 2021
Foto pribadi penulis - Kudiai Mias -LAK


[Luka Hidup Tiada Bekas]
Karya : Kudiai Mias


Di kala waktu  berjalan tanpa elastis. Dinamis pun tak terurai waktu, 

Kerapkali wajahnya menggoda bagaikan angin sepoi yang mengetuk pintu hati, untuk datang membawah luka lara, 

Bahasa yang mengandung Intonasi untuk pamitnya hati ku tak pernah terdengar di kala itu, 

1001 Kenangan menjadi kunci utama dalam membawah aku Ke dunia terharu, 

Sampai kini aku tak pernah jumpai dirimu secara sempurna. Namun, aku bisa geluti rindu dan luka lara, 

Dunia tengkorak menjadi King Dunia yang sedang melulu di setiap dunia tanpa terkecuali. Apakah anda terbawah hanyut dalam deretan nama yang berjajar di daftar nama permanen. 

Air mata selalu dan selalu mencoba menghapus nama mu. Namun, pernah ditulis dengan tinta merah hingga tak mendukung untuk terhapusnya. 

Warna merah selalu menyalah sambil berkedip-kedip di kala malam hari, itulah yang menjadi lampu pada malam hari, 

Di setiap siang hari selalu dipenuhi dengan aktivitas, dari setiap aktivitas ini aku kerjakan dengan semampu skil dan karier namun tak ada cinta sejati, selain karier dan skil menjadi jejak dari pertama. 

Di dunia khayalan pernah berjumpa (fantastis) di dunia nyata jarang berjumpa, di dunia fantasi pernah berbincang, namun di dunia nyata tak pernah ini bukan akbar bagi anda sayang. 

Aktor dari semua aktual ini jangan di pandang semata, namun mari churhat dan beri nilai secara seksama. 

Dugaan terbesar sesaat bersama adalah tetap bersama hingga akhir hayat, dugaan terbesar setelah berpisah adalah kenapa boleh terjadi perpisahan diantara mata dan tangan. 

Disaat bersama anda pernah menjadi mata dan aku pernah jadi tangan, di saat anda mata, mencucurkan air mata; juga ketika aku tangan pernah menghapuskan air mata mu demi menjaga kesuburannya cinta. 

Jejak yang terjal ini tak bisa lagi kita observasi kembali karena, tak ada Alfa dan Omega jalan terjal awal dan akhir adalah sebuah masalah "Hati dan Cinta".

Saksi hidup di kala Cinta cemerlang, yakni; zologi, fauna serta insan sejati. Di kala Cinta bersemi dan hilang jejak Air Mata, nama merah dan orang ketiga jadi saksi hidup. Perselisian serius di Goa hati adalah riuhnya cinta memberontak nurani. 

Payung cinta, kendaraan cinta serta sama sejenisnya, lain pun tak membelah demi cinta untuk menyelamatkan. 

Sejak mulai dari tahun 2009 sampai 2019 awal tahun hingga akhir tahun historis kelabu yang bertumbuh subur di nurani tanpa ada alasan, entah apalah daya.  
[Cinta tengkorak tanpa bodi]*

***

Penulis; Aktivis Mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Jayapura, Papua.