International Happy Women's Day

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Like Kami

International Happy Women's Day

Sepi S. Boma
Senin, 08 Maret 2021

Ilustrasi perempuan Papua

Gambar saat Aliansi perempuan Papua memperingati "International Happy Women's Day" di perumnas III Jayapura, Papua pada Senin, [8/3/2021]

Selamat Hari Perempuan Internasional, (International Happy Women's Day).

Penulis: Kudiai Mias


Di hari spesial buat perempuan Internasional, kali ini laki-laki terkagum, tambah sayang dan salut serta banggakan atas kehadirannya perempuan di dunia ini.

Nurani mengajari otomatis terungkat selamat memperingati hari Perempuan Internasional (happy women's day).

Bukan sekedar kata. Bukan juga sejenak sepatah kata, tapi dengan hati laki-laki.

Perempuan hebat karena laki-laki ada. Laki-laki hidup dan ada karena dilahirkan melalui kandungan perempuan itu sendiri.

"Happy Women's Day", tepat hari ini tertanggal, [8/3/2021] lapisan perempuan penjuru dunia kembali mengingat dan memperingati tentang hari spesial di dunia (internasional).

Kaum laki-laki tak biarkan sendiri, namun laki-laki ikut terlibat di mana kaum perempuan memperingati "happy women's day". Itu merupakan bukti bahwa perempuan dan laki-laki adalah sepasang hidup yang tak terhindar.

Mengapa kaum laki-laki terlibat? Karena, perempuan juga layak hidup bebas dari penindasan dan diskriminasi dari pihak manapun.

Logikanya, "tanpa perempuan manusia tiada di dunia dan tak bisa hidup. Sebaliknya, tanpa laki-laki perempuan tak mungkin ada dan kuat bertahan hidup di dunia ini."

***

Saya laki-laki Papua. Yang perempuan Papua lahirkan bukan untuk di bunuh, dipukul, disiksa, dan dianiaya bahkan diskriminasi para penguasa tirani kolonialisme Indonesia.

Di hari perempuan sedunia, saya laki-laki Papua ucapkan "Perempuan Cenderawasih cakap, cerdik, hebat dan pintar bahkan pemberani.

Perempuan Papua juga perlu disanjungkan dan banggakan dari kaum bangsa laki-laki Papua yang berjiwa pemberontak dan pemberani pula.

Perempuan Papua adalah sumber manusia Papua yang Tuhan titipkan di dunia untuk melahirkan laki-laki dan perempuan penerus generasi bangsa Papua.

Perempuan adalah sumber kehidupan sehari-hari atas olahan segala isi yang ada di atas bumi Papua ini.

Perempuan Papua kalian merupakan tempat produk manusia dan membantu pernapasan bagi segala isi di bumi untuk menghidupkannya.

"Perempuan Papua yang cantik, pantas hidup di atas tanah Papua yang cantik pula."

Perempuan Papua kalian hebat dan kuat ketimbang laki-laki. Fakta membuktikan bahwa, kalian mampu mewarnai hari-hari dengan kerja banting tulang tanpa jedakan.

Lazim perempuan Papua anak digendong memikul hasil jualan menuju pasar di pinggiran jalan bahkan kelengkapan kebutuhan keluarga di rumah.

Di hari spesial perempuan sedunia ini, kaum laki-laki Papua tidak kalah dalam memperingati "happy women's day" secara kolektif dengan laki-laki Papua yang sadar akan dilahirkan melalui perempuan.

Slogan yang tertulis, "Perempuan Papua bagaikan burung Cenderawasih yang dihiasi berbagai warna" yang bisa membangun kekuatan dengan senyum walaupun hidup di bawa tekanan penguasa tirani.

Perempuan hebat laki-laki diharuskan untuk banggakan, semoga menjadi perempuan yang selalu memberi inspirasi dan mengusap setiap tetesan air mata dan darah di atas negeri ini.

"Perempuan Papua yang melawan, bagaikan senja sore Kaimana Papua yang selalu hadir di ruang tenggelamnya matahari."

Perempuan hebat Papua, semoga menjadi perempuan yang mampu mengabdi dan menjalankan tugas sebagai tanggung jawabnya.

Demikian juga kaum laki-laki, prioritaskan menghargai dan menghormati di mana mereka mengabdi dan menjalankan tugas sebagai jaminannya.

Perempuan Papua hadir tak sia-sia di bumi Cenderawasih sebagai hak ulayat atas leluhurnya sendiri yang bertumbuh mekar di tanah Papua. 

Walaupun ruang berekspresi bagi Perempuan di bungkam. Syukurilah masih bisa menghirup nafas di bumi Cenderawasih.

Perempuan Papua yang sisa dari tersisa  atau terdahulu, bangkitkan semangat perlawanan, spiritualitas dan loyalitas demi kepedulian untuk menyikapi dinamika dan realitas yang terjadi di atas tanah ini.

Lakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi laki-laki bahkan siapa saja, jangan membedakan suku, agama dan ras.

Tepat hari ini perempuan sedang komprontasi dengan "happy wamen's day," secara kolektif bersenang hati sanjungkan demi kebebasan hidup perempuan agar membuka ruang ekspresi dan untuk menyampaikan unjuk rasa dan pemikiran serta pendapat di muka umum.

Ruang ekspresi kemerdekaan bagi perempuan bukan untuk siapa dan karna apa? Tapi, menuntut demi kebebasan kemerdekaan bagi bangsa Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.

Perempuan Papua yang hebat adalah alasan bagi laki-laki Papua. Mengapa laki-laki ada di dunia nyata dan berjiwa pemberontak melawan segala bentuk penindasan dan penjajahan di bumi Papua ini.

***
"Perempuan Cenderawasih akan ku genggam hingga akhir hayatku nanti."*

Editor: Boma Gadaby

***

(International Happy Women’s Day).

Illustration of Papuan women


Happy International Women’s Day, (International Happy Women’s Day).


Penerjemah: Pasea Boma



On a special day for international women, this time the men were amazed, added affection and salute and were proud of the presence of women in this world.


conscience taught automatically surrendered to celebrate International Women’s Day (happy women’s day).


Not just words.  Not for a moment also a word, but with a male heart.
Women are great because men exist.  Men live and exist because they were born through the womb of the woman herself.


“Happy Women’s Day”, dated right today, [8/3/2021] layers of women all over the world remember and commemorate a special day in the world (international).


Men don’t leave them alone, but men get involved where women commemorate “happy women’s day”.  It is proof that women and men are a pair of life that cannot be avoided.


Why are men involved?  Because, women also deserve to live free from oppression and discrimination from any party.


The logic is, “without women, humans are not in the world and cannot live. On the other hand, without men, women cannot exist and are strong enough to survive in this world.”


I am a Papuan man.  What Papuan women were born with was not to be killed, beaten, tortured, and mistreated, and even discriminated against the tyrannical rulers of Indonesian colonialism.


On World Women’s Day, a Papuan male would say “Women of Cenderawasih are capable, clever, great and smart and even brave.


Papuan women also need to be praised and proud of the Papuan male people who are rebellious and brave as well.


Papuan women are the source of Papuan people that God has entrusted in the world to give birth to men and women who will succeed generations of the Papuan people.


Women are the source of daily life for the processing of all the contents that exist on this land of Papua.


Your Papuan women are a place for human products and help the breath for everything on earth to revive them.


“Beautiful Papuan women deserve to live on the beautiful land of Papua.”


Your Papuan women are great and strong than men.  The facts prove that, you are able to color your days by working your bones without delay.


It is common for Papuan women to carry their children to carry the products they sell to the market on the side of the road and even to provide for the necessities of their families at home.


On this special day for women in the world, Papuan men do not lose in commemorating “happy women’s day” collectively with Papuan men who are aware that they will be born through women.


The slogan, “Papuan women are like birds of paradise decorated with various colors,” can build strength with a smile even though they live under the pressure of tyrannical rulers.


Great women, men, should be proud of, hopefully they become women who always inspire and wipe every tear and blood in this country.


“Papuan women who fight, are like the evening twilight of the Papuan Kaimana who are always present in the sunset room.”


Hopefully the great Papuan women will become women who are able to serve and carry out their duties as their responsibilities.


Likewise men, prioritize respecting and respecting where they serve and carry out their duties as a guarantee.


Papuan women are present in the land of Cenderawasih as customary rights over their own ancestors who have grown blooming in the land of Papua.


Although the space for expression for women has been silenced.  Thank God, we can still breathe in the Earth of Cenderawasih.


Papuan women who are left over from the rest or before, raise a spirit of resistance, spirituality and loyalty for the sake of caring to respond to the dynamics and realities that occur on this land.


Do your best and benefit men and even anyone, don’t differentiate betweenethnicities, religions and races.


Right today, women are being confronted with “happy wamen’s day,” collectively reveling in praises for women’s freedom of life in order to open up space for expression and to convey demonstrations and thoughts and opinions in public.


For whom is the space for expression of freedom of expression and for what reason?  But, demanding for the sake of freedom of independence for the Papuan people to determine their own destiny.


Great Papuan women are an excuse for Papuan men.  Why do men exist in the real world and have a rebellious spirit against all forms of oppression and colonialism in this land of Papua.


“I will hold Cenderawasih women until the end of my life.”