Untukmu Perempuan Cenderawasih

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Like Kami

Untukmu Perempuan Cenderawasih

Sepi S. Boma
Jumat, 26 Februari 2021
Gambar ilustrasi perempuan cenderawasih Papua, sedang belajar noken menutupi auratnya [kepala].*


Untukmu Perempuan Cenderawasih. 
Karya : Mias Kudiai 


PEREMPUAN Cenderawasih kembali menggali jatih diri melalui Menulis tentang dirimu sendiri. Dari multinya sastra dan penulisan tentang Perempuan, aku pun hadir untuk menulis rupa ku dan meriset tentang jatih diri sebagai laki-laki. 

Dari banyaknya Pena Emas yang menulis tentang Perempuan dan perang penting Perempuan dengan sendiri pun ingin menuliskan citra, rupa dan perannya sendiri dari Pena perempuan Papua sendiri yaitu; "Pena Suara Cenderawasih Cantik Papua." 

Tubuh ku adalah agraria dari setiap penjuru dunia, nyawaku pun adalah titipan atau pemberian Tuhan (anugerah) Tuhan secara gratis. Sebetulnya, aku ini induk kandung dari ras melanesia jelata dan kaum awam 

Pandangan dunia aku adalah pengalas bumi (Tanah), pandangan eksploitasi negara dan perusahan raksasa, aku adalah sumber mata pencaharian aset negara dan pandangan Tuhan adalah aku ini sumber Kehidupan rakyat yang Tuhan tempati di wilayah itu (itulah sejati sebenarnya). 

Peran dan tanggun jawabnya aku bukan hanya untuk mengandung anak, bukan hanya untuk melahirkan anak, tetapi selain dari itu pun ada multi peran yang aku miliki sepertinya Perempuan-perempuan sukses dan hebat serta luar biasa salah satunya dengan perspektif baca tulis. 

Sala satunya peran penting yang kita lebih cenderung melihat, yakni; "Putri Megawati Sukarno" yang perna menjabat sebagai presiden di negara Indonesia 

Manusia yang ada di muka bumi adalah hasil kandungan Perempuan yang hebat. Suara Emas satu-satunya di dunia adalah Suara Perempuan dan suara Cenderawasih dari nusantara timur (Papua). 

Wahai lelaki ganteng ras melanesia aku gadis yang sanjung di hargai walaupun dari ras melayu tak dihargai. Aku pun ingin menjadi seorang pertiwi tanpa pandang dia yang pernah gejolak diriku, urusan dia adalah urusan juga dari Tuhan. Urusan ku adalah Urusan juga darimu lelaki ras melanesia yang ku hargai dan ku Cinta dalam gelutan Cinta 

Perwira ku, patriot ku engkau adalah suami ku yang ada di gerilyawan, cinta ku adalah cinta Alam, sayang ku adalah sayang manusia, akrab ku adalah perjuangan ideologi, sesama ku adalah seperjuangan ku dan hidup ku adalah bagian dari hidupmu, wahai lelaki ras melanesia. 

Wahai lelaki ku tiada cinta abadi di bumi ini selagi dia dan mereka masih ada yang selalu menjadi orang ketiga diantara kita berdua. Aku selalu berjuang cinta kita ini bebas seperti kami berjuang tanah kami untuk bebas, namun ada dia dan mereka alangka baik mari kita berdua bergandengan tangan berjuang bersama dalam senasib, sehidup, semati. 

Wasalam
Wahai Tuan-tuan dan puan-puan ku yang hebat, dimana saja anda berada semoga alam dan Tuhan kita yang sama akan menolong kita sekalian sampai penantian hari kebebasan hidup.*
***
Lembah sunyi, 26/2/2021